Belum lama ini viral di media sosial X lias Twitter menceritakan warga yang diteror oleh debt collector (DC) salah satu aplikasi pinjaman online (pinjol), yaitu AdaKami.
Utas yang dibuat dibagikan oleh akun @rakyatvspinjol itu menceritakan bahwa korban adalah seorang suami dan ayah dengan inisial K. K mengakhiri hidupnya pada Mei 2023 karena tagihan pinjol.
Setelah dipecat, teror ternyata tidak langsung selesai. DC Adakami mengganti terornya dengan teror order fiktif grabfood/gofood. Dalam satu hari, 5-6 order fiktif datang ke rumah K. "Selanjutnya admin mengupload unggahan tersebut di akun Twitter," ujar Ade Safri dalam keterangan tertulis, Kamis . 2 dari 8 halaman1. Kronologi Cerita ViralSebuah cuitan viral di media sosial Twitter atau X. Cuitan tersebut mengisahkan warga yang diteror oleh debt collector salah satu aplikasi pinjaman online , yaitu AdaKami.
K yang awalnya tak mau menyimpan hal tersebut akhirnya menceritakan perihal pinjaman di pinjol Adakami ke keluarganya. Istri yang mengetahui hal tersebut menjadi takut pulang ke rumah dan memilih tinggal bersama orangtuanya. Keluarga pun menunjukkan bukti surat kematian, tetapi kemudian ini dibantah DC yang tidak mempercayainya dengan mengatakan jika itu sebagai bukti palsu.
"AdaKami sebagai platform P2P Lending akan menindaklanjuti dengan upaya mendapatkan data pribadi lengkap seperti: nama lengkap, nomor KTP dan nomor ponsel untuk dilakukan pemeriksaan apakah korban benar nasabah AdaKami yang memiliki tunggakan dan melacak rekam proses penagihan," ujar Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega dalam keterangannya, Kamis .
"Agenda meeting lanjutan juga akan dilakukan pada Kamis, 21 September 2023 untuk memaparkan kronologis dan bukti-bukti berdasarkan data yang terkumpul secara faktual," urainya. Pemanggilan perusahaan pinjaman online ini terkait pemberitaan adanya dugaan korban bunuh diri dan penagihan pinjaman tidak sesuai ketentuan yang dilakukan oleh AdaKami.
AdaKami juga menyampaikan bahwa telah memeriksa pengaduan-pengaduan mengenai petugas penagihan yang menggunakan pesanan makanan atau barang fiktif untuk meneror peminjam, namun belum menemukan bukti lengkap. OJK memerintahkan AdaKami untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait order fiktif, antara lain dengan meminta informasi kepada platform market place atau e-commerce terkait untuk mengetahui siapa sebenarnya pihak yang melakukan order fiktif dan segera melaporkan hasilnya kepada OJK.
"Oke makasih infonya. Ini kita cek kebenarannya," kata Kasubdit Siber Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo saat dikonfirmasi, Rabu 20 September 2023.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
AFPI Bakal Panggil AdaKami Buntut Berita Bunuh Diri Gegara Ditagih PinjolAFPI akan memanggil AdaKami buntut berita yang beredar ada korban jiwa akibat ditagih pinjol AdaKami.
Les mer »
Viral Pinjol AdaKami Disebut Bebankan Biaya Layanan Hampir 100 Persen ke DebiturSebuah unggahan di media sosial mengungkapkan praktek nakal yang diduga dilakukan penyedia pinjaman tunai atau pinjaman online (pinjol) AdaKami hingga merugikan debitur.
Les mer »
Adakami Buka Suara Respons Viral Penagihan Pinjol Telan Korban JiwaViral di media sosial soal penagihan pinjaman online (pinjol) menelan korban jiwa. Pihak Adakami buka suara.
Les mer »
Profil Bernardino Moningka Vega, Dirut AdaKami Viral Patok Biaya Layanan Hampir 100 PersenPerusahaan finance technology (fintech) AdaKami tengah jadi sorotan usai terkuak biaya layanan pinjaman online yang mereka kenakan ke debitur mencapai hampir 100 persen.
Les mer »
Teror Pinjol Adakami Viral, Disebut Jadi Penyebab Nasabah Bunuh DiriSebuah cuitan di Twitter bahkan menyebutkan bahwa salah satu korban teror Adakami ada yang memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Les mer »
Adakami Ternyata 'Dikuasai' Perusahaan China, Viral Usai Teror Hingga Bunuh DiriPemegang saham terbesar di Adakami adalah FinVolution, sebuah perusahaan besar asal Tiongkok atau China yang telah beroperasi selama lebih dari 13 tahun.
Les mer »