Ahli Gizi Sarankan Tidak Buka Puasa dengan Buah Durian dan Nangka, Ini Alasannya TempoRamadan
TEMPO.CO, Jakarta - Buka puasa dengan buah salah satu pola makan yang dianjurkan oleh para ahli gizi. Walau begitu, ada buah yang ternyata tidak disarankan untuk dikonsumsi tepat saat memulai buka puasa. 'Sebaiknya jangan buka puasa dengan durian dan nangka,' kata ahli gizi dan dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Nazhif Gifari pada peluncuran Mayumi Fruit Salad, Manfaat Konsumsi Buah saat Sahur dan Berbuka Puasa 11 April 2023.
Maklum, puasa membuat seseorang kekurangan air, sehingga untuk menambah asupannya, buah dengan kadar air tinggi sangat baik untuk dikonsumsi. 'Buah dengan kadar air tinggi itu ada semangka, melon, apel, pir,' katanya menyarankan. Nazhif membagikan pola makan buah yang dia lakukan. Ketika sahur, Nazhif menganjurkan untuk mengonsumsi buah beberapa saat sebelum waktu imsak, setelah makan makanan berat.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Waktu Terbaik Konsumsi Buah Selama Ramadhan, Sebelum atau Sesudah Makan?Menurut ahli gizi, waktu terbaik makan buah saat sahur dan berbuka puasa berbeda.
Les mer »
Ahli Tak Sarankan Mengemudi Jika Tidur Kurang dari 5 Jam, Ini AlasannyaMengemudi dengan kondisi tidur kurang dari 5 jam sebelumnya sangat berbahaya. Ini dia alasannya:
Les mer »
Warga Ahli Waris Buka Puasa di Tol Jatikarya BekasiPuluhan warga ahli waris menggelar buka puasa dan berdoa bersama di atas jalan Tol Jatikarya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/4/2023). - Halaman 1
Les mer »
Gelar Aksi Blokir Jalan, Ahli Waris Buka Puasa dan Salat Magrib di Tol JatikaryaAhli Waris menggelar aksi protes dan memblokir jalan Tol Jatikarya dengan berbuka puasa dan salat Magrib di tengah jalan tol.
Les mer »
Takaran dan Waktu Minum Susu yang Tepat Saat PuasaAhli gizi ini menganjurkan kita untuk minum susu sebanyak 2 gelas dalam sehari saat sahur dan buka puasa.
Les mer »
Banjarmasin Sasar 835 Anak ”Stunting” di 22 KelurahanPenanganan ”stunting” di Kota Banjarmasin dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan kolaborasi lintas sektor. Kesehatan AdadiKompas
Les mer »