Apakah Gelombang Panas Dapat Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya

Norge Nyheter Nyheter

Apakah Gelombang Panas Dapat Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 Beritasatu
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 59%

Menurut BMKG, status indeks ultraviolet (UV) sinar matahari di Indonesia masuk dalam kategori tinggi. Lantas, apakah gelombang panas dapat menyebabkan kematian?  - Halaman 1

Ilustrasi gelombang panas. - Gelombang panas sedang melanda Indonesia. Menurut BMKG, status indeks ultraviolet sinar matahari di sebagian besar wilayah di Indonesia masuk dalam kategori tinggi dan berbahaya. Tak heran banyak yang mengeluhkan cuaca sedang panas sekali akhir-akhir ini. Lantas, apakah gelombang panas dapat menyebabkan kematian? Ini penjelasannya.

Dilansir dari akun Instagram @infobmkg pada Minggu lalu, ada lima hal yang menyebabkan suhu panas di Indonesia. Pertama, karena dinamika atmosfer yang tidak biasa. Kedua, akibat suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, membuat lonjakan panas tahun 2023 menjadi yang terparah.

Penyebab yang ketiga yakni soal tren pemanasan global dan perubahan iklim. Gelombang panas"heatwave" semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Penyebab yang keempat akibat dominasi monsun Australia dan Indonesia memasuki musim kemarau. Penyebab yang terakhir ialah intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.

Fenomena gelombang panas tak hanya menimpa Indonesia. Negara di Asia lainnya seperti Thailand dan Bangladesh juga dilanda gelombang panas. Dilansir dari beberapa sumber, gelombang panas di Bangladesh yang mencapai suhu 51,2 derajat dan Thailand sebesar 44,6 derajat. Lantas, apakah fenomena gelombang panas ini dapat menyebabkan kematian? Kemudian, apa saja penyakit yang bisa disebabkan karena gelombang panas? Ini penjelasan selengkapnya.Gelombang panas memiliki dampak atau efek kepada tubuh.

Efek gelombang panas pada pertanian bisa menyebabkan tanaman mati, hewan terkena penyakit akibat dehidrasi. Terlebih, hutan dapat terbakar akibat kondisi yang terlalu panas dan kering.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

Beritasatu /  🏆 26. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

BMKG Ungkap 5 Penyebab Suhu Panas di Indonesia, Termasuk Ada Gelombang Panas?BMKG Ungkap 5 Penyebab Suhu Panas di Indonesia, Termasuk Ada Gelombang Panas?Penyebab suhu panas di Indonesia yang terjadi saat ini, apakah termasuk karena adanya heatwave atau gelombang panas?
Les mer »

BMKG: Suhu Panas di Indonesia Bukan Gelombang Panas, Tertinggi di CiputatDi Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat.
Les mer »

Gelombang Panas Melanda Thailand, Warga Diminta Tetap di RumahGelombang Panas Melanda Thailand, Warga Diminta Tetap di RumahSuhu panas melonjak di Thailand yang mencapai 43 derajat celsius. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Les mer »

Malaysia Dipanggang Gelombang Panas, Suhu Lampaui 37 DerajatMalaysia Dipanggang Gelombang Panas, Suhu Lampaui 37 DerajatDi Malaysia, dinyatakan kondisi gelombang panas ketika rata-rata suhu maksimum harian melebihi 37 derajat Celsius selama tiga hari berturut-turut.
Les mer »

Asia Tenggara dan Asia Selatan Dilanda Gelombang Panas |Republika OnlineAsia Tenggara dan Asia Selatan Dilanda Gelombang Panas |Republika OnlineGelombang panas menerjang seluruh Asia dan memecahkan rekor kenaikan suhu ekstrem.
Les mer »

Gelombang Panas Ekstrem, Warga Thailand Diminta Tak Keluar RumahGelombang Panas Ekstrem, Warga Thailand Diminta Tak Keluar RumahGelombang panas dilaporkan terjadi di sebagian kawasan Asia, bahkan mencatatkan rekor terpanas sepanjang sejarah.
Les mer »



Render Time: 2025-03-21 01:58:08