China kembali dihadapkan pada kasus raksasa properti yang gagal bayar.
"Meningkatkan pengaturan modal untuk memastikan hak legal atas utang," kata pernyataan resmi perusahaan yang memiliki total kewajiban US$194 miliar pada akhir tahun 2022 dan eksposur besar di kota-kota tingkat rendah China itu.
Selama beberapa tahun terakhir, otoritas China telah berusaha untuk mengekang spekulasi yang dipicu oleh utang di pasar real estat negara itu. Pada tahun 2020, Beijing menindak ketergantungan pengembang yang tinggi pada utang untuk pertumbuhan. Sebelumnya di pekan lalu, lembaga pemeringkat Moody's telah menurunkan peringkat perusahaan menjadi"B1". Moody's menyoroti akses pendanaan yang masih terbatas dan utang jatuh tempo yang cukup besar selama 12-18 bulan ke depan.Sementara itu, harga rumah baru China turun untuk pertama kalinya tahun ini pada Juli.
"Di antara 70 kota, sebanyak 49 kota mengalami penurunan harga rumah baru pada Juli dari 38 kota pada bulan sebelumnya," muat Reuters.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Ekspor durian Thailand ke China melonjak via Jalur Kereta China-LaosEkspor durian Thailand ke China via Jalur Kereta China-Laos melonjak 365 persen dalam lima bulan pertama 2023 berkat waktu transit yang lebih singkat dan ...
Les mer »
Mengintip Kinerja dan Prospek Industri Properti Jelang Tahun PolitikPengembang meyakini momentum tahun politik tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja industri properti.
Les mer »
Bangun Properti Residensial, Pengembang Masih Andalkan Dana InternalKomposisi dana internal pengembang yang terbesar berasal dari laba ditahan 36,53%, dan diikuti modal disetor 55,76%.
Les mer »
Akhirnya, Oxlade-Chamberlain Pilih Gabung Besiktas Usai Cabut dari LiverpoolEks gelandang Liverpool, Alex Oxlade-Chamberlain, akhirnya merapat ke raksasa Turki, Besiktas, Senin (14/08/2023).
Les mer »
Wall Street Ditutup Melesat, Saham Raksasa Teknologi Pesta CuanSaham Nvidia Corp. yang merupakan saham favorit di sektor artificial intelligence (AI) beserta saham raksasa teknologi lainnya mendorong kenaikan Wall Street.
Les mer »