Banyak Kasus Tekanan Darah Tinggi Tak Terdiagnosis, Simak Saran Berikut TempoGaya
TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang meninggal karena penyakit jantung setiap 60 detik di Indonesia . Dua dari lima orang dewasa berusia 30-79 tahun memiliki tekanan darah tinggi, yang juga faktor risiko utama penyakit jantung. Karena itu penting untuk menjaga tekanan darah dalam kondisi normal, sekitar 120-129/80-84.Menurut Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan , dr. Eva Susanti, SKp, sekitar 91,2 persen kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak terdiagnosis.
dan pembatasan asupan natrium atau garam. adalah diet kaya sayuran, buah-buahan, produk susu rendah/bebas lemak, konsmsi daging unggas, ikan, kacang-kacangan, dan minyak sayur nontropis seperti minyak zaitun, serta kaya kalium, magnesium, kalsium, protein, dan serat. Pola makan ini juga rendah gula, termasuk minuman manis, natrium, daging merah, lemak jenuh, lemak total, dan kolesterol.Pilihan Editor: Upaya Tingkatkan Kepedulian terhadap Hipertensi, Ini yang Dilakukan ADINKESSelalu update info terkini.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Gurita Bisnis Jerome Polin, Sumber Cuan Tak Hanya MenanteaBerikut daftar gurita bisnis Jerome Polin Sijabat yang membuatnya mendapat banyak cuan.
Les mer »
Orang Tua Desak Kompolnas Kawal Kasus Salah Tangkap Klitih |Republika OnlineOrang tua korban salah tangkap kasus klitih memintas Kompolnas mengawal kasus anaknya
Les mer »
KPK Dalami Kasus Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe Lewat Karyawan SwastaKPK memastikan pihaknya memiliki banyak informasi untuk mengembangkan kasus Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe.
Les mer »
3 Pernyataan Ferry Irawan soal Kasus KDRT, Nomor 2 MengejutkanBerikut 3 pernyataan Ferry Irawan terkait kasus KDRT yang dilaporkan Venna Melinda.
Les mer »
Bikin Geger! Ini Kronologi Kasus Transaksi Rp349 T KemenkeuBerikut ini rangkuman kronologi kasus transaksi gelap di Kemenkeu yang sempat membuat geger publik Tanah Air.
Les mer »