Gitaris legendaris Queen, Brian May (76), dilibatkan NASA dalam pengolahan citra asteroid Bennu dalam misi OSIRIS-REx. Meski dikenal sebagai musisi, May juga seorang astronom yang menekuni bidang pencitraan stereoskopik.
Astrofisikawan, anggota misi New Horizons, dan juga gitaris band rock Queen, Brian May, saat menyambut wahana New Horizons terbang melintasi Ultima Thule di Laboratorium Fisika Terapa, Universitas John Hopkins, Laurel, Maryland, Amerika Serikat, 31 Desember 2018.
Olahan gambar dua dimensi yang diambil wahana OSIRIS-REx saat mendekati Bennu menjadi citra tiga dimensi yang dilakukan May dan rekannya seorang astrostereografer amatir asal Italia, Claudia Manzoni, tidak hanya menghasilkan citra asteroid Bennu yang terlihat nyata. Namun, citra itu juga membantu dalam pemilihan lokasi pendaratan wahana OSIRIS-REx.
Pasangan gambar 2D itu akan diolah melalui pencitraan stereoskopik sehingga akan tampak menjadi satu gambar seperti saat kita menatap sebuah benda menggunakan binokuler. Dengan binokuler, gambar yang dilihat mata kiri dan mata kanan akan berbeda sudut pandang, tetapi otak akan mempersepsikannya sebagai sebuah benda yang sama.
Asteroid Bennu kaya akan kandungan karbon. Asteroid ini terbentuk sekitar 10 juta tahun setelah terbentuknya Tata Surya pada 4,6 miliar tahun yang lalu. Kondisi itu membuat asteroid ini mengandung banyak debu dan gas sisa pembentukan Tata Surya. Tak hanya itu, asteroid ini juga diyakini mengandung molekul organik yang mirip dengan molekul pemicu kehidupan di Bumi.Bagi May, musik dan astronomi telah mendarah daging dalam jiwanya.
Namun, kesibukannya di dunia hiburan seiring makin populernya Queen dan keraguan sejumlah pihak atas keinginannya menekuni sains dan seni secara bersamaan, May pun akhirnya meninggalkan pendidikan doktoralnya pada 1974. Padahal, selama empat tahun risetnya, setidaknya dia telah menghasilkan dua makalah ilmiah.”Saya sudah menuliskannya dan menyerahkan kepada dosen pembimbing. Namun, dia menolak dan mengatakan bahwa saya harus melakukan lebih banyak penelitian,” katanya.
Selain fotografi stereoskopik yang ditekuni, May juga tertarik dengan sejumlah ide dalam astronomi, seperti tentang multisemesta. ”Lucu sekali melihat bagaimana konsep ini dibangun sebagai sesuatu yang gila dan kemudian semua orang membicarakannya sebagai sesuatu yang normal,” katanya.Namun, saat disuruh memilih apakah akan terus menekuni musik yang membesarkannya atau astronomi yang menjadi renjananya sejak kecil, May mengaku tak mungkin memilihnya.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Perdagangan Nol, Ekonomi Israel Terjerumus ke Dalam Resesi Cuma dalam Dua PekanPerekonomian Israel terjerumus ke dalam resesi. Tingkat perdanganan Israel selama dua pekan perang melawan Hamas, tercatat nol
Les mer »
Sering Digandeng Jokowi, Erick Thohir Makin Populer dan Disukai MasyarakatJPNN.com : Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi memang kerap terlihat didampingi Erick Thohir, dalam menjalankan berbagai agenda.
Les mer »
Derbi London, Momen Arsenal Tambah Penderitaan ChelseaChelsea dalam bayang-bayang keterpurukan saat menghadapi Arsenal dalam Derbi London di Stamford Bridge.
Les mer »
Tanda untuk Menyatakan Keras Lembutnya Lagu Disebut Dinamika, Ketahui FungsinyaDinamika dalam musik merujuk pada variasi tingkat volume, kekuatan, dan intensitas suara dalam sebuah komposisi musik.
Les mer »
Airlangga Sebut Cawapres Prabowo Bakal Dibahas Dalam 1-2 Hari ke DepanAirlangga mengatakan masih banyak waktu sebelum batas akhir pendaftaran capres-cawapres di KPU.
Les mer »
Ed Sheeran akan sambangi Jakarta dalam tur keliling AsiaPenyanyi dan penulis lagu asal Inggris Ed Sheeran akan membawa tur rekor dunianya yang bertajuk + -=÷ x (dibaca: Mathematics Tour) ke Asia dan Eropa ...
Les mer »