Saat Bunga Bank Sentral Masih Tinggi, Kredit Bank Lari Kemana?
Ketua Dewan Komisioner LPS 2017-2020, Halim Alamsyah melihat fundamental perbankan nasional masih sangat kuat untuk melakukan ekspansi pascapandemi. Namun tekanan eksternal dari agresivitas The Fed menjadi pertimbangan bank dalam menyalurkan pembiayaan.
Saat ini arah kebijakan Bank Indonesia masih diarahkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas Rupiah. Diharapkan The Fed tidak agresif lagi sehingga ruang pelonggaran kebijakan BI semakin luas dan berdampak positif bagi sektor perbankan seperti apa dampak hawkish The Fed terhadap ekspansi kredit perbankan? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ekonom Senior & Ketua Dewan Komisioner LPS 2017-2020, Halim Alamsyah dan Ketua Bidang Pengkajian & Pengembangan Perbanas, Aviliani dalam Power Lunch,
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi, Redam InflasiBANK sentral Inggris menaikkan suku bunga utamanya setengah poin menjadi 5% untuk mengatasi inflasi yang sangat tinggi. Meskipun, langkah tersebut memperburuk krisis biaya hidup.
Les mer »
Bank Sentral Mesir Pertahankan Suku Bunga |Republika OnlineKeputusan CBE itu mematahkan prediksi para analis.
Les mer »
Gubernur Bank Sentral Turki Hadapi Kondisi Menantang |Republika OnlineGubernur baru Bank Sentral Turki dinilai perlu lekas naikkan suku bunga sekaligus.
Les mer »
Harga minyak anjlok karena pengetatan moneter bank-bank sentral utamaHarga minyak mentah berjangka anjlok pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena tindakan atau sinyal pengetatan moneter dari beberapa bank sentral ...
Les mer »
Wall Street ditutup beragam dengan fokus kepada bank-bank sentralWall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempertimbangkan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang ...
Les mer »
Bank Indonesia Diminta Pertahankan Suku Bunga untuk Stabilitas Harga dan Nilai TukarTeuku Riefky menilai Bank Indonesia harus tetap mempertahankan suku bunga kebijakannya di 5,75 persen guna menjaga stabilitas harga dan nilai tukar.
Les mer »