CSIS: Koalisi Besar Rentan Berubah |Republika Online

Norge Nyheter Nyheter

CSIS: Koalisi Besar Rentan Berubah |Republika Online
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 63%

Koalisi besar dinilai akan sangat dipengaruhi oleh Jokowi dan langkah PDIP.

Selain itu, Arya yang melihat keberadaan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai magnet dari koalisi tersebut juga dapat menjadi penyebab kerentanan selanjutnya."Karena Pak Jokowi menjadi magnet pembentuk dan perekat serta jangkar koalisi, maka ketikabeliau berubah dan ada pembicaraan yang serius dengan PDIP, maka hal itu akan mempengaruhi koalisi besar," kata Arya.

Wacana pembentukan koalisi besar untuk Pemilu 2024 oleh partai-partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya , muncul setelah momen silaturahmi para ketua umum Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP bersama Presiden Joko Widodo di kantor DPP PAN, Jakarta, Ahad .Arya Fernandes melihat gagasan pembentukan koalisi besar itu dimunculkan untuk mengatasi kebuntuan dan/atau kerumitan di dalam KIB dan KKIR.

Menurut Arya, kebuntuan yang terjadi dalam satu tahun terakhir itu bersumber dari ketidakpastian soal kandidat capres-cawapres oleh dua koalisi politik tersebut."Problem atau kerumitan itu tampak dari tidak adanya kepastian soal siapa yang akan didukung baik oleh KIB maupun KKIR, tidak ada perkembangan yang signifikan dalam setahun terakhir, dan juga tidak ada mekanisme yang disepakati dalam penentuan capres-cawapres," ujarnya.

Arya melihat keberadaan Presiden Jokowi menjadi krusial karena berperan sebagai jangkar dan magnet pembentuk serta perekat perbedaan di antara parpol anggota KIB dan KKIR."Pak Jokowi menjadi jangkar karena beliau dianggap bisa mempertemukan kepentingan-kepentingan politik yang berbeda di antara partai politik tersebut," ucap Arya.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Ogah Dicap Sombong, PDIP Kini Tak Syaratkan Capres Koalisi Besar: Duduk Dululah, 5 Tahun Mau ApaOgah Dicap Sombong, PDIP Kini Tak Syaratkan Capres Koalisi Besar: Duduk Dululah, 5 Tahun Mau ApaKata PDIP soal Capres Koalisi Besar, Ingatkan Ketum Parpol duduk bersama bahas 5 tahun ke depan
Les mer »

PDIP Dinilai Sulit Gabung Koalisi Besar, Mengapa?PDIP Dinilai Sulit Gabung Koalisi Besar, Mengapa?Peneliti politik dari BRIN menilai kecil kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) masuk ke koalisi besar.
Les mer »

Koalisi Besar, PDIP: Duduk Dulu, Mau ke Mana Bangsa Ini ke Depan |Republika OnlineKoalisi Besar, PDIP: Duduk Dulu, Mau ke Mana Bangsa Ini ke Depan |Republika OnlinePDIP terbuka untuk melakukan kerja sama dengan berbagai partai politik.
Les mer »

Ajak Parpol Bahas Koalisi Besar, PDIP: Nggak Ada Syarat-syaratan |Republika OnlineAjak Parpol Bahas Koalisi Besar, PDIP: Nggak Ada Syarat-syaratan |Republika OnlinePDIP akan inisiatif untuk tetap silaturahim dan membentuk kerja sama akbar parpol.
Les mer »

Golkar Terbuka PDIP Gabung Koalisi Besar: Tapi Nanti Jangan MenguasaiGolkar Terbuka PDIP Gabung Koalisi Besar: Tapi Nanti Jangan Menguasai'Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari,' kata Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily.
Les mer »

Politikus Golkar Bilang PDIP Mesti Ikut Aturan Main Bila Gabung Koalisi Besar'Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun, tapi belakangan ingin menguasai,' kata politikus Golkar Ace Hasan Syadzily.
Les mer »



Render Time: 2025-04-11 01:25:45