Denny Indrayana menyebut dua kader Nasdem di kabinet, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya akan jadi target operasi penegakan hukum.
“Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa,” jelasnya.
“Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran,” pungkas Denny.– Meski kini tengah dipolisikan, eks Wamenkumham Denny Indrayana tetap miliki nyali untuk menulis pernyataan kontroversi di akun Twitternya @dennyindrayana.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Denny Indrayana Makin Kencang, Sebut 2 Menteri Nasdem Sasaran Tembak BerikutMenurut Denny “cawe-cawe Jokowi semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024. Padahal penegakan hukum harus dilakukan secara adil. Bukannya melunak, pernyataan...
Les mer »
Mahfud MD Menduga Denny Indrayana Dapat Info soal Sistem Pemilu Tertutup dari Orang MKMahfud MD menyoroti dalih Denny Indrayana yang mengklaim tidak membocorkan rahasia negara terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal sistem pemilu.
Les mer »
Lima 'Bocoran' Putusan MK Terkait Sistem Proporsional Pemilu Menurut Denny Indrayana |Republika OnlineDenny memprediksi MK bakal memutuskan pemilu menggunakan sistem campuran beda level.
Les mer »
Denny Indrayana Beberkan 5 Bocoran Skema Putusan MK tentang Sistem PilegMANTAN Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana, membeberkan lima bocoran skema putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Les mer »
Jokowi Disindir Cawe-cawe Demokrat, Moeldoko Cs: Denny Indrayana Memainkan Jurus TelernyaMantan Wamenkumham Denny Indrayana menyindir cawe-cawe paling nyata Jokowi saat membiarkan Kepala Staf Presiden Moeldoko 'mencopet' Partai Demokrat dari kepemimpinan AHY.
Les mer »