Dewas Nilai KPK Kalah dengan Kejagung, Belum Mampu Ungkap Kasus-kasus Big Fish

Norge Nyheter Nyheter

Dewas Nilai KPK Kalah dengan Kejagung, Belum Mampu Ungkap Kasus-kasus Big Fish
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 jawapos
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 51%

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) prihatin dengan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode saat ini.

Hal ini menyusul penilaian Dewan Pengawas yang mengatakan belum bisa mengungkap kasus-kasus besar atau “big fish”.

Dari OTT itu, katanya, KPK melakukan pengembangan kasus jika pengembangan kasus yang dilakukan KPK selalu berasal dari OTT maka akan terbiasa dimudahkan dalam proses hukum. “Kalau Pasal 2 dan Pasal 3 adalah mencari bukti dan menemukan bukti. Kenapa? Karena korupsinya sudah terjadi, bisa jadi lima tahun yang lalu, 12 tahun yang lalu, atau setahun yang lalu sudah peristiwanya terjadi dan harus menemukan dan mencari alat bukti,” katanya.

“Kemudian beberapa kasus lain besar-besar yang termasuk kasus perkebunan Surya Darmadi yang dirumuskan kerugiannya sampai sangat tinggi di atas Rp 50 triliun,” kata Boyamin. Namun KPK bukan berarti tidak berupaya membangun kasus. Boyamin melihat beberapa upaya dilakukan KPK, misalnya kasus terakhir adalah bansos terkait dengan PT BGR Logistik Indonesia yang salah satunya bekas Direktur Utama Transjakarta diproses dan dicekal karena hasil pengembangan dari OTT kasusnya Juliari Batubara .

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

jawapos /  🏆 35. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Ketua Dewas Akui KPK Kalah dengan Kejagung, Belum Mampu Ungkap Kasus BesarKetua Dewas Akui KPK Kalah dengan Kejagung, Belum Mampu Ungkap Kasus BesarTumpak mengatakan KPK era sekarang ini lebih banyak mengungkap kasus suap dan gratifikasi yang diusut melalui jalur operasi tangkap tangan (OTT).
Les mer »

Dewas Heran KPK Era Firli Cs Kalah dari Kejagung yang Usut 'Bigh Fish'Dewas Heran KPK Era Firli Cs Kalah dari Kejagung yang Usut 'Bigh Fish'Tumpak Hatorangan Panggabean menyayangkan, lembaga antirasuah yang kini dikomandoi Firli Bahuri hanya berkutat pada kasus-kasus yang sifatnya kecil
Les mer »

Ketua Dewas: KPK Sekarang Belum Berhasil Ungkap 'Big Fish' Seperti KejagungKetua Dewas: KPK Sekarang Belum Berhasil Ungkap 'Big Fish' Seperti KejagungSayangkan KPK yang masih berkutat pada kasus suap dan gratifikasi, Ketua Dewas KPK ini berharap KPK seharusnya bisa menangkap ikan yang lebih besar.
Les mer »

Ketua Dewas: Sayangnya KPK Belum Berhasil Mengungkap Kasus-Kasus Besar | merdeka.comKetua Dewas: Sayangnya KPK Belum Berhasil Mengungkap Kasus-Kasus Besar | merdeka.comKetua Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Tumpak Hatorangan Panggabean menjelaskan, KPK era sekarang ini lebih banyak mengungkap kasus suap dan gratifikasi yang diusut melalui jalur operasi tangkap tangan (OTT).
Les mer »

Dewas Sebut KPK Era Firli Belum Bisa Ungkap Kasus Besar Seperti Kejaksaan AgungDewas Sebut KPK Era Firli Belum Bisa Ungkap Kasus Besar Seperti Kejaksaan AgungMenurutnya, KPK seharusnya dapat mengungkap kasus-kasus yang lebih besar atau yang diberi nama 'The Big Fish' ketimbang kasus yang bersifat suap maupun gratifikasi.
Les mer »

KPK Era Firli Gagal Tangkap Ikan Besar, Pakar: Dewas Harus TegurKPK Era Firli Gagal Tangkap Ikan Besar, Pakar: Dewas Harus TegurLembaga antirasuah yang kini dikomandoi Firli Bahuri hanya berkutat pada kasus-kasus yang sifatnya suap dan gratifikasi. KPK seperti macan ompong.
Les mer »



Render Time: 2025-04-17 17:51:29