Dokter yang viral karena menempeleng seorang batita karena kesal diganggu saat bermain catur menjabat sebagai wakil direktur RSU Bahagia Makassar.
Viral di media sosial dokter di warung kopi memukul kepala batita di Makassar, Sulawesi Selatan. karena kesal diganggu saat bermain catur di warung kopi Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, telah terungkap.
Terhadap tindakan M yang terlihat menempeleng kepala batita tersebut hingga membuatnya terjatuh, Fakhruddin menyatakan bahwa itu terjadi di luar area rumah sakit dan bukan menjadi tanggung jawab RSU Bahagia.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Hanya karena Catur, Pejabat RS Bahagia Makassar Tempeleng Bayi 3 TahunSeorang pria yang diduga pejabat RS Bahagia Makassar menempeleng seorang bayi berusia tiga tahun atau batita hanya karena diganggu saat bermain catur.
Les mer »
Hanya karena Catur, Pejabat RS Bahagia Makassar Tempeleng BatitaSeorang pria yang diduga pejabat RS Bahagia Makassar menempeleng seorang anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita hanya karena diganggu saat bermain catur.
Les mer »
Menkes Blak-blakan Bullying di Dunia Kedokteran: Ambil Laundry hingga Dipalak Puluhan JutaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbicara blak-blakan praktik bullying di dunia pendidikan kedokteran oleh dokter senior kepada calon dokter atau dokter muda.
Les mer »
4 Sikap Agar Kamu Bisa Bahagia Meskipun Hidup SendirianBahagia bisa diciptakan oleh diri sendiri, bukan dari orang lain.
Les mer »
Bikin Bangga! Anak Buruh Harian Lepas di Pemalang Lulus Masuk Bintara PolriTangis bahagia pecah di halaman Polres Pemalang, saat Galih Halba Devano Nugroho (20) dilepas kedua orang tuanya, Karyani (55) dan Siti Qomariyah (47), Tangis bahagia...
Les mer »
Pentingnya Memahami Emosi Anak untuk Wujudkan Keluarga BahagiaDr Yuni Astria SpA, berpendapat bahwa orang tua dan anak harus saling bahagia, salah satu cara untuk mencapainya adalah memahami emosi anak.
Les mer »