WNA asal Jerman dideportasi karena overstay, bikin onar, dan menggelandang di tanah kosong milik warga di Bali.
melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada tanggal 9 Mei 2023 pukul 19.10 WITA dengan tujuan akhir Frankfurt International Airport, Jerman dengan dikawal oleh tiga petugas Rudenim Denpasar.
DJ kali pertama tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 18 Maret 2022. Perempuan dari negeri Bavaria tersebut datang ke Bali untuk berlibur dengan menggunakan visa kunjungan saat kedatangan atau visa on arrival yang berlaku sampai dengan 16 April 2022. DJ lantas dibawa oleh Satpol PP Kabupaten Badung ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai untuk dilakukan tindakan lanjutan sesuai dengan ketentuan keimigrasian.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
WN Jerman di Bali Kehabisan Uang dan Terlunta-lunta, Kini DideportasiWNA itu sempat diusir karena tak bisa membayar sewa hotel dan hidup terlunta-lunta.
Les mer »
Pemilik Depot Air Isi Ulang Semarang Dimutilasi Hidup-hidup Karyawan Sendiri!Pelaku pembunuhan sadis Irwan Hutagalung (53) yang mayatnya dimutilasi dan dicor di depot air isi ulang Tembalang, Semarang, ternyata karyawannya sendiri. Via detik_jateng
Les mer »
Polda Bali Bantu Pengamanan Kepala Negara yang Menginap di BaliBaharkam Polri Komjem Pol Mohammad Fadil Imran berkoordinasi dengan Polda Bali untuk memberikan pengamanan bagi kepala negara peserta KTT ASEAN yang menginap di Bali.
Les mer »
Mengenal Masniari Wolf: Si Cantik Berdarah Jerman, Bikin Bangga Indonesia di SEA Games 2023 - Bola.netPerenang putri Indonesia, Masniari Wolf, menjadi pusat perhatian berkat prestasinya yang mentereng di SEA Games 2023 Kamboja.
Les mer »
Rusia Luncurkan Serangan Massal ke Ukraina Jelang Peringatan Kemenangan atas Nazi JermanRusia meluncurkan gelombang serangan berskala besar di Kiev dan di seluruh wilayah Ukraina, yang menimbulkan kehancuran serta banyaknya korban luka-luka.
Les mer »