Ibu Kota Jakarta Menjadi Kota Paling Tercemar di Dunia
yang tidak sehat hampir setiap hari. Beberapa masyarakat juga mengeluhkan dan menyayangkan kualitas udara yang akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka.Penduduk Jakarta sendiri telah lama mengeluhkan udara beracun dari padatnya lalu lintas, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.
. Pengadilan saat itu memutuskan Presiden Joko Widodo harus menetapkan standart kualitas udara nasional untuk melindungi kesehatan manusia.Nathan Roestandy yang merupakan pendiri aplikasi kualitas udara Indonesia mengatakan bahwa tingkat polusi terus memburuk. "Kita menghirup lebih dari 20.000 nafas sehari, jika kita menghirup udara tercemar setiap hari dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan paru-paru, bahkan asma.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Ini Strategi Dishub DKI Jakarta Tekan Polusi Udara di Ibu KotaDishub DKI Jakarta mempunyai sejumlah strategi dalam upaya menekan polusi udara di Jakarta melalui sektor transportasi. - Halaman 1
Les mer »
Ibu-ibu di Tangerang Memiliki Penghasilan Tambahan dan Buka Peluang Kerja Lewat Pelatihan Sabun Cuci - Suara.comPelatihan pembuatan sabun cuci bagi ibu-ibu rumah tangga di Kota Tangerang.
Les mer »
Kemnaker: Semarang Fashion Trend 2023 Dorong Ibu Kota Jateng jadi Kota ModeKementerian Ketenagakerjaan melalui BBPVP Semarang berkolaborasi dengan Indonesian Fashion Chamber menyelenggarakan 'Semarang Fashion Trend (SFT) 2023
Les mer »
Media Asing Soroti Terpilihnya Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di DuniaTerpilihnya Jakarta sebagai kota paling berpolusi di dunia menjadi sorotan media asing.
Les mer »
Polusi Udara di Jakarta Kian Parah, Jokowi: Solusinya Geser Sebagian Beban ke IKNPolusi Udara di Jakarta Kian Parah, jokowi : Solusinya Geser Sebagian Beban ke IKN beritaterkini PikiranRakyat . Selengkapnya:
Les mer »
Peneliti BRIN Beberkan Alasan Ibu-ibu Belum Pasti Mencoblos di Pemilu 2024Direktur Politik BRIN, Mochammad Nurhasim menilai massa mengambang (swing voters) di kaum perempuan khususnya ibu-ibu masih cukup tinggi.
Les mer »