Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan aturan ceramah di di masjid di Indonesia jauh lebih longgar dibandingkan dengan di negara-negara lain.
Di Indonesia, sebutnya, penceramah bisa dan boleh menyampaikan pesan-pesan yang mengkritik pemerintah. Sementara, di Malaysia dan Arab Saudi, hal tersebut tidak boleh dilakukan karena dianggap sebagai tindak pidana.
"Di sini ada yang naik mimbar langsung kritik pemerintah habis-habisan. Kalau di Malaysia, langsung ditangkap polisi. Apalagi di Arab Saudi, itu hukumannya 10 tahun penjara," ujar Kalla saat menyampaikan ceramah tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat malam.Ia menjelaskan ceramah yang menyudutkan negara tidak boleh dilakukan di dua negara tersebut karena semua biaya pembangunan masjid dilakukan oleh pemerintah.
"DI Indonesia itu ada ebih dari 800.000 masjid dan musala, hampir satu juta. Di setiap jalan kampung pasti ada. Di Malaysia memang penduduknya 30 juta, tetapi masjid cuma 760," tandasnya.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
JK bandingkan kelonggaran aturan ceramah di Indonesia dan negara lainWakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) membandingkan kelonggaran aturan ceramah agama di masjid di Indonesia dengan sejumlah negara ...
Les mer »
Jusuf Kalla Bandingkan Kelonggaran Ceramah di Masjid Indonesia dan Sejumlah Negara |Republika OnlineDi Malaysia, kalau penceramah naik mimbar lalu kritik pemerintah langsung ditangkap.
Les mer »
LPEI Kolaborasi dengan Standard Chartered Bank Kembangkan Pasar EksporLembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)/Indonesia Eximbank melakukan kunjungan balasan ke Standard Chartered Bank, Indonesia Branch
Les mer »
Begini Cara Menghindari Bull Trap Kripto Menurut CEO IndodaxPenyebab kripto naik karena permintaan mengenai aset kripto jauh lebih banyak dari penawaran.
Les mer »
Dino Patti Djalal: Apakah Indonesia Lebih Palestina dari Palestina? |Republika OnlineDino menilai, sikap Indonesia terkait timnas Israel terlalu jauh dipolitisasi.
Les mer »
AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 Waktunya Anies BaswedanKetua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menilai Anies Baswedan sebagai sosok calon presiden (capres) yang tepat untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia di Pilpres 2024.
Les mer »