Kepala BKKBN Ingatkan Jarak Kelahiran Terlalu Dekat, Bisa Bikin Anak Stres

Norge Nyheter Nyheter

Kepala BKKBN Ingatkan Jarak Kelahiran Terlalu Dekat, Bisa Bikin Anak Stres
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 60 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 83%

Dampak jarak kelahiran terlalu dekat antara satu anak dengan anak lain.

Liputan6.com, Cimahi - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo mengingatkan kepada para pasangan suami istri agar mengatur jarak kelahiran dan kehamilan. Hal ini lantaran dapat berdampak psikis terhadap anak.

"Peran kontrasepsi dan stunting sangat sentral, karena apa? Semakin dekat jarak anak, maka semakin stunting. Jadi interveal hamil menentukan tinggi rendah stunting," lanjut Hasto. "Sehingga bangsa kita melahirkan seolah-olah satu negara tiap tahunnya. Sungguh besar. Dari jumlah itu, yang nikah juga luar biasa. Tiap tahun rata-rata 1,9 juta pernikahan di Indonesia," Hasto Wardoyo membeberkan.

"Karena kalau yang 4,8 juta lahir di Indonesia, ketika ditanya, apakah Anda hamil lagi di tahun ini? Jawabannya, tidak. Tapi ketika ditanya, apakah pakai kontrasepsi? Jawabannya juga tidak. Ini masalah." "Dan juga Jawa Barat adalah provinsi dengan penurunan stunting mencapai 4 persen dari tahun 2021 ke 2022. Jadi ibu-ibu tim pendamping keluarga, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras ibu-ibu, yang kemudian penurunan stunting menjadi kenyataan."

“KBPP adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari, dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat,” kata Hasto.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Kaki di Kepala, Kepala di Kaki untuk Biaya Sekolah AnakKaki di Kepala, Kepala di Kaki untuk Biaya Sekolah AnakInilah cerita para orangtua yang dengan gigih bekerja keras menyisihkan uangnya untuk persiapan dana pendidikan anak. Untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, orangtua menebusnya dengan merogoh kocek yang tak sedikit.
Les mer »

BKKBN Riau sasar 389.030 keluarga berisiko stuntingBKKBN Riau sasar 389.030 keluarga berisiko stuntingBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau mencatat 1.436.965 jumlah kepala keluarga (KK) di Riau, dan sebanyak ...
Les mer »

BKKBN Sulut perkuat peran remaja ikut serta turunkan stuntingBKKBN Sulut perkuat peran remaja ikut serta turunkan stuntingPerwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara memperkuat peran remaja untuk ikut serta menurunkan stunting di daerah ...
Les mer »

BKKBN: Penurunan stunting langkah penting wujudkan Indonesia EmasBKKBN: Penurunan stunting langkah penting wujudkan Indonesia EmasBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa upaya penurunan prevalensi stunting merupakan langkah penting untuk mewujudkan ...
Les mer »

BKKBN: Tingkat pendidikan jadi tantangan penggunaan kontrasepsi modernBKKBN: Tingkat pendidikan jadi tantangan penggunaan kontrasepsi modernKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan tingkat pendidikan masyarakat menjadi salah satu tantangan dalam ...
Les mer »

Kalah Saat Jamu Empoli, Fioretina Gagal Pangkas Jarak dari Inter MilanKalah Saat Jamu Empoli, Fioretina Gagal Pangkas Jarak dari Inter MilanBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Les mer »



Render Time: 2025-02-27 10:27:58