LPSK masih menelaah permohonan dari para korban Rihana-Rihani.
lain kepada kliennya langsung disetor ke si kembar untuk pembelian iPhone. Bukannya dapat unit, mereka malah harus menanggung ulah si kembar."Ini membuat ketakutan hebat karena klien kami tidak melakukan penggelapan dan penipuan. Uang dari pembeli langsung ditransfer seluruhnya ke si kembar. Karena klien kami tidak ada niat jahat. Bahkan mereka menjual kendaraan, rumah, pinjam uang kepada keluarga dan pihak ketiga agar ada uang bisa dikembalikan ke pembeli iPhone.
Sementara itu Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi tidak menampik adanya pengajuan perlindungan dari para korban Rihana-Rihani. Dia mengaku pihaknya masih menelaah permohonan tersebut."Iya . Dalam proses penelaahan," ujar Edwin.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Ikut Terseret Pidana, Reseller Rihana dan Rihani Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSKSi kembar Rihana dan Rihani telah memakan banyak korban. Tidak hanya kena tipu-tipu pre order (PO) iPhone, ada pula sejumlah orang yang kala itu membantu menjadi reseller bisnis Rihana-Rihani, ikut terseret pidana.
Les mer »
PPATK Duga Rihana-Rihani Terlibat Penipuan Tas Mewah Hermes hingga LVSi Kembar Rihana dan Rihani, pelaku penipuan jual beli iPhone diduga juga terlibat penipuan transaksi barang mewah.
Les mer »
Tak Cuma iPhone, Rihana-Rihani Diduga Terlibat Penipuan LVSi kembar Rihana dan Rihani diduga juga terlibat penipuan tas bermerek Hermes dan LV. Simak!
Les mer »
Si Kembar Rihana & Rihani Tertangkap setelah Jadi Buron 21 Hari!Rihana dan Rihani, ditangkap saat bersembunyi di sebuah apartemen di wilayah Gading Serpong, Tangerang Selatan.
Les mer »
Demi Uang, Si Kembar Rihana & Rihani Menipu 4 Sahabatnya Sendiri!Mulai dari Rp 2,5-4,6 miliar dan kini kesulitan untuk mengembalikan uang dari beberapa Reseller mereka.
Les mer »
Waspadai Bisnis Perantara Penjualan seperti Kasus Rihana RihaniModus bisnis perantara penjualan barang mewah dengan keuntungan besar perlu menimbulkan pertanyaan masyarakat. Bisa jadi ini jeratan penipuan skema ponzi. Metro AdadiKompas
Les mer »