Mengenal Ningyo, Tradisi Boneka Masyarakat Jepang Foto AdadiKompas
Sosok dua bayi duduk bersila berdampingan, tubuhnya berwarna putih mulus. Keduanya mengenakan pakaian berwarna merah serta penutup kepala berwana merah dengan hiasan motif bergaris berwarna emas. Keduanya sama-sama membuka telapak tangan sebelah kiri. Seekor angsa dan kapal terletak di atas telapak tangan kedua bayi itu.
Keduanya merupakan salah satu karakter yang ditampilkan dalam pameran"Ningyo : Art and Beauty of Japanese dolls" di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta. Dalam bahasa Jepang Ningyo berarti boneka atau secara umum dapat diartikan sebagai sebuah benda yang berbentuk manusia. Dalam tradisi masyarakat Jepang, budaya boneka telah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang terdahulu.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Indonesia-Jepang Sepakati Amandemen Lampiran IJEPA, Ekspor Perikanan Berpotensi MeningkatAmandemen lampiran kesepakatan kerjasama ekonomi Indonesia-Jepang atau IJEPA berpotensi meningkatkan ekspor perikanan Indonesia ke Jepang.
Les mer »
Jepang Mau Buang Air Limbah Nuklir ke Laut, China Larang Impor Makanan dari JepangAdministrasi Umum Kepabeanan China (GAC) melarang pembelian makanan dari 10 wilayah di Jepang termasuk Fukushima.
Les mer »
Populasi Terus Menurun, Jepang Kini Perlu Tenaga KerjaDuta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji memaparkan bahwa populasi Jepang menyusut setiap tahunnya sehingga berdampak bagi perekonomian Jepang.
Les mer »
Penjelasan Sains Antraks Serang Gunungkidul, Dampak Buruk Tradisi BranduKasus penyakit antraks dilaporkan kembali menjangkiti puluhan warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Les mer »
Tradisi Purak jadi Penyebab Kejadian Antraks di Gunungkidul BerulangTRADISI brandu atau purak membuat kasus antraks di daerah Gunungkidul terus terjadi. Purak adalah tradisi menyembelih hewan yang mati atau sakit oleh warga.
Les mer »