CEO Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan media sosial itu 'kira-kira mencapai titik impas'. Musk,Rabu (12 April) mengklaim pengiklan telah kembali dan upaya pemotongan biaya yang agresif mulai berhasil setelah perusahaan itu melakukan PHK besar-besaran.
CEO Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan media sosial itu "kira-kira mencapai titik impas".
Dalam wawancara langsung dengan lembaga penyiaran Inggris, BBC di Twitter Spaces, Musk mengatakan perusahaan tersebut kini memiliki sekitar 1.500 karyawan. Musk sebelumnya mengklaim Twitter berada dalam situasi arus kas negatif $3 miliar dan ia harus mengambil tindakan drastis. Pekan lalu, Twitter mengalami gangguan virus yang mencegah ribuan pengguna mengakses tautan itu. Menurut pengawas internet NetBlock, gangguan besar itu merupakan yang keenam kalinya sejak awal tahun. Musk mengakui terjadinya beberapa gangguan tetapi mengatakan gangguan itu tidak berlangsung lama.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Manuver Elon Musk: Habis Twitter Inc Terbitlah X CorpElon Musk melakukan merger Twitter Corp dengan perusahaan cangkang Elon Musk bernama X Corp.
Les mer »
Elon Musk Digugat Mantan CEO Twitter, Minta Duit Rp 14 MElon Musk digugat mantan CEO Twitter dan disuruh bayar Rp 14 miliar. Kok bisa? Simak selengkapnya!
Les mer »
Elon Musk Tiba-tiba Borong GPU, Twitter Buka Tambang Bitcoin?Elon Musk dikabarkan membeli puluhan ribu GPU untuk Twitter. Buat apa?
Les mer »
Elon Musk Disebut Segera Lengkapi Twitter dengan AILebih dari sebulan setelah mempekerjakan beberapa mantan peneliti DeepMind, Twitter dilaporkan bergerak maju dengan proyek kecerdasan buatan internal. Global TwitterAI
Les mer »
Elon Musk: Menjadi pemilik Twitter “cukup menyakitkan” - BBC News IndonesiaDalam wawancara eksklusif dengan BBC, Elon Musk mengakui selama ini proses mengelola Twitter “cukup menyakitkan” dan seperti “sebuah rollercoaster”.
Les mer »
Elon Musk Tak Tahu Mengapa Twitter India Hapus Cuitan Dokumenter ModiMusk menambahkan bahwa beberapa peraturan terkait dengan konten media sosial cukup ketat di India.
Les mer »