Mutasi virus COVID terus terjadi di berbagai negara di dunia.
Liputan6.com, Jakarta - Meskipun COVID-19 bukan lagi kedaruratan kesehatan global, mutasi virus COVID terus yang terus bermunculan di negara-negara lain kerap menimbulkan kecemasan. Pada 6 September 2023, Organisasi Kesehatan Dunia mengkhawatirkan tren peningkatan COVID jelang musim dingin di belahan Bumi utara.
Yang Penting Imunitas Tubuh Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Wiku Adisasmito, narasi kepada masyarakat yang lebih penting adalah imunitas tubuh harus bagus. Sehingga tidak mudah terinfeksi. “Kita meneliti suatu daerah tapi di tempat lain tidak diteliti, maka belum punya evidence yang kuat. Karena reaksinya berbeda-beda dan responsnya bisa berbeda-beda dan perlu waktu lama,” jelas Wiku.3 dari 4 halamanGejala Mirip bila Varian COVID ‘Satu Keluarga’Berkaitan dengan gejala virus COVID, Wiku Adisasmito menambahkan, bila varian tersebut masih ‘satu keluarga’ maka kurang lebih gejalanya mirip-mirip.
“Prinsip-prinsip itu yang harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa penyebabnya sama, kecuali kalau virusnya beda ya,” pungkas Wiku yang pernah menjadi Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19. Pasien yang dirawat di ICU meningkat di Eropa dan rawat inap meningkat di beberapa wilayah. Namun, data yang tersedia masih terbatas.