Negara Asia Sibuk Buang Dolar, LPS Ungkap Fakta Baru

Norge Nyheter Nyheter

Negara Asia Sibuk Buang Dolar, LPS Ungkap Fakta Baru
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 39 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 74%

Di tengah ramainya dedolarisasi, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dolar AS masih menjadi mata uang favorit.

- Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dolar AS masih menjadi mata uang favorit, kendati banyak negara mewacanakan untuk mengganti mata uang tersebut atau dikenal dengan gerakan dedolarisasi.

Purbaya juga mengatakan bahwa dolar AS beberapa kali menangkis perkiraan pengamat. Saat pertumbuhan ekonomi Jepang menguat tahun 1970-an, banyak ekonom menilai yen akan menggeser dolar AS. Begitu pula dengan mata uang euro yang ternyata kebangkitannya tidak membuat posisi dolar AS bergeser."Orang masih suka dolar. Sebagian besar masih pakai dolar, 80% lebih," katanya.

BI juga telah menyelesaikan perjanjian kerja sama penggunaan transaksi mata uang lokal atau local currency settlement , termasuk pembayaran lintas negara atau cross border payments dengan India. Dikutip dari CNBC Internasional, data Komposisi Mata Uang Cadangan Devisa IMF menunjukkan dolar AS menyumbang 58,36% dari cadangan devisa global pada kuartal keempat tahun lalu.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Bos LPS: Saya Pernah Ngomong Soal Simpanan Jumbo DipelintirSementara itu, pengamat ekonomi dari Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, menilai tumbuhnya rekening di atas Rp 5 miliar menandakan adanya ketimpangan.
Les mer »

Habitat Gajah di Negara-negara Asia Berkurang Drastis, Termasuk IndonesiaLuas habitat gajah di Asia mengalami penurunan sebesar 64 persen lebih dalam kurun waktu tiga abad lebih. Temuan sejumlah peneliti ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports berjudul Land-use change is associated with multi-century loss of elephant ecosystems in Asia. Luas habitat gajah yang berkurang terjadi di mayoritas negara-negara yang menjadi habitat gajah, termasuk Indonesia. Para peneliti menemukan bahwa dalam jangka waktu tahun 1700 hingga 2015, luas habitat gajah di Indonesia—Pulau Sumatera dan Kalimantan—berkurang 45,3 persen, dengan rincian luas habitat di Sumatera berkurang 58,5 persen, sedangkan di Kalimantan berkurang 34,1 persen.   Para peneliti menemukan bahwa penurunan luas habitat terjadi beriringan dengan praktik penggunaan lahan di era kolonial, serta perkembangan pertanian yang masif. Selain itu, sebagian besar gajah pada tahun 2015 juga tidak berada pada habitat yang layak, yang dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Hal ini berkebalikan dengan kondisi di tahun 1700, ketika 100 persen habitat gajah dalam jarak jelajah 100 kilometer masih terbilang layak.  
Les mer »

Persiapan LPS Monas Half Marathon 2023, Ini 5 Tips yang Perlu DiketahuiPersiapan LPS Monas Half Marathon 2023, Ini 5 Tips yang Perlu DiketahuiMenghadapi LPS Monas Half Marathon dengan total hadiah Rp 992 juta ini membutuhkan komitmen dan persiapan serius. Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Les mer »

Tok! LPS Tahan Suku Bunga Penjaminan Tetap 4,25%Tok! LPS Tahan Suku Bunga Penjaminan Tetap 4,25%Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan penetapan tingkat bunga penjaminan akan berlaku per 1 Mei 2023.
Les mer »

Bank Masih Tahan-Tahan Kenaikan Suku Bunga DepositoBank Masih Tahan-Tahan Kenaikan Suku Bunga DepositoLembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat suku bunga simpanan rupiah maupun valuta asing bergerak naik tipis
Les mer »

LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan 4,25 PersenLPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan 4,25 PersenLembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) simpanan Rupiah di bank umum sebesar 4,25 persen.
Les mer »



Render Time: 2025-03-12 10:13:20