Para Guru di Swiss Keluhkan Makin Banyak Anak yang Masih Pakai Popok ke Sekolah

Norge Nyheter Nyheter

Para Guru di Swiss Keluhkan Makin Banyak Anak yang Masih Pakai Popok ke Sekolah
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 55 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 68%

Para guru mengeluhkan semakin banyak anak di sekolah yang masih memakai popok.

- Guru sekolah di Swiss menghadapi masalah tak terduga. Mereka mengeluhkan semakin banyak anak di sekolah yang masih memakai popok.

"Anak-anak pergi ke sekolah sejak usia 4 tahun sekarang, jadi ya, Anda mungkin menemukan beberapa masih memakai popok," kata Dagmar Rosler, kepala Federasi Guru Swiss, mengatakan kepada surat kabar Swiss"Ketika anak usia 11 tahun datang ke sekolah dengan popok, itu adalah tren yang mengkhawatirkan," tambahnya.Namun, usia anak mulai bersekolah bukanlah alasan utama.

Para ahli percaya bahwa penting untuk membedakan alasan pemakaian popok: Apakah itu gangguan psikologis perkembangan atau apakah orang yang terkena dampak tidak pernah mempelajarinya.Dalam keadaan apa pun, anak juga tidak boleh direndahkan. "Bahkan jika tidak ada masalah kesehatan, sangat penting untuk berbicara dengan orang tua untuk mengatasi masalah dan meminta pertanggungjawaban mereka," tambahnya.

Psikoterapis Felix Hof juga merasa sangat penting bahwa topik tersebut dibahas dan orang tua dibuat sadar akan hal itu."Jika bukan karena cacat fisik, perilaku tersebut dapat mengindikasikan pengabaian atau situasi keluarga yang sangat tertekan," ujarnya.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

kompascom /  🏆 9. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Guru Berumur 50 Tahun di Tangerang Kecewa Terhadap Program Guru PenggerakGuru Berumur 50 Tahun di Tangerang Kecewa Terhadap Program Guru PenggerakHingga kini telah terdapat 77 guru di Kota Tangerang sudah bersertifikat sebagai guru penggerak.
Les mer »

Sistem Marketplace Dinilai Bukan Solusi Putus Antrean Calon Guru PPPKSistem Marketplace Dinilai Bukan Solusi Putus Antrean Calon Guru PPPKKoordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengkritik kebijakan Marketplace Guru.
Les mer »

KemenPPPA Minta Pemda Dalami Viralnya Grup Siswa SD LGBT |Republika OnlineKemenPPPA Minta Pemda Dalami Viralnya Grup Siswa SD LGBT |Republika OnlineTemuan tersebut diperoleh ketika ponsel para siswa dirazia oleh guru sekolah.
Les mer »

Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan Institut Leimena Gelar Pelatihan LKLB Ke-10Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan Institut Leimena Gelar Pelatihan LKLB Ke-10Para peserta merupakan guru sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.
Les mer »

Ratusan Warga Pesawaran Keluhkan HGU PTPN VII, Minta BPN Ukur Ulang LahanRatusan Warga Pesawaran Keluhkan HGU PTPN VII, Minta BPN Ukur Ulang LahanRatusan masyarakat Kabupaten Pesawaran mendatangi Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Lampung.
Les mer »

DKI kemarin, sopir bajaj keluhkan pungli hingga kualitas udara DKIDKI kemarin, sopir bajaj keluhkan pungli hingga kualitas udara DKISejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di DKI Jakarta pada Kamis (16/6) mulai dari sopir bajaj mengeluhkan pungli di Jakarta Fair hingga kualitas ...
Les mer »



Render Time: 2025-03-06 14:04:27