Sekjen PDIP Hasto Kristianto sindir Prabowo Subianto soal penggunaan museum untuk deklarasi dianggap tidak etis.
Hal itu dinilai pengamat politik Adi Prayitno sebagai bentuk serangan-serangan politik kepada Prabowo.Menurut pengamat politik berbagai sindiran dari PDIP ke Prabowo Subianto sebagai bentuk pertahanan sekaligus penyerangan pada Prabowo menjelang pemilu 2024.
“Ini sebagai upaya untuk mendowngrade elektabilitas untuk mendongkret integritas Prabowo Subianto sebagai capres dari Gerindra yang akan bertanding ketiga kalinya nanti di Pilpres 2024. Jadi wajar kalau kemudian Hasto belakangan begitu agresif begitu aktif mengkritik Prabowo Subianto,” kata pengamat politik Adi Prayitno.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Kirana Larasati Mundur dari PDIP, Bakal Jadi Pendukung Prabowo Subianto?Kirana Larasati tak lagi menjadi petugas partai PDI Perjuangan.
Les mer »
Artis Kirana Larasati Mundur dari PDIP, Bakal Dukung Bakal Capres Prabowo Subianto?Artis Kirana Larasati memutuskan mundur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan tersebut terbilang mendadak lantaran berdekatan dengan tahun politik Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Les mer »
Hasto Sebut Pemilu bagi PDIP Bukanlah Ingin Berkuasa, Sindir Prabowo?Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan pemilihan umum atau pemilu bagi partainya bukanlah sebagai tekad ingin berkuasa.
Les mer »
PDIP Tetap Percaya Diri Memenangkan GanjarPDIP sebagai pengusung bacapres Ganjar Pranowo mengaku tak gentar menghadapi koalisi besar pendukung Prabowo Subianto.
Les mer »
Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Pilih Dukung Prabowo Dibanding GanjarPolitisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyampaikan alasan mendukung bacapres Prabowo Subianto dibanding bacapres partainya, Ganjar Pranowo.
Les mer »
Didukung Budiman Sudjatmiko, Prabowo Subianto: Dapat Energi BaruPrabowo Subianto menghadiri acara Deklarasi Dukungan Prabowo-Budiman Bersatu di Semarang, Jawa Tengah.
Les mer »