Prospek pasar obligasi Indonesia menjelang puncak kenaikan suku bunga The Fed diprediksi tetap cerah.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Sebagaimana diketahui, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC 21—22 Maret 2023.
"Dengan siklus kenaikan suku bunga The Fed mendekati puncaknya dan pengetatan Bank Indonesia diperkirakan sudah selesai maka pasar obligasi Indonesia lebih supportif," ujar Ezra kepada Bisnis, Rabu, . "Kami tetap perkirakan imbal hasil 10 tahun dapat mengarah turun ke level 6,5 persen di akhir 2023," jelasnya.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Simak Reksa Dana yang Berpotensi Lanjut MenguatMeredanya sentimen kenaikan suku bunga The Fed membuat prospek reksa dana cerah ke depannya.
Les mer »
Prospek Saham BUMN setelah Kinerja 2022 MelompatSaham-saham BUMN diprediksi makin prospektif setelah mencatatkan lompatan kinerja sepanjang 2022.
Les mer »
3 Tantangan Besar Produksi Pertanian IndonesiaKetua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengungkapkan tiga tangan besar produksi pertanian Indonesia
Les mer »
Prospek Harga Minyak Dunia Setelah Pasokan dari Irak TersumbatHarga minyak dunia berpotensi bergerak pada US$60 sampai US$111 per barel dalam jangka menengah setelah sebelumnya melesat naik imbas putusnya pasokan Irak.
Les mer »
Mitratel (MTEL): 5G Bikin Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi CerahPT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel (MTEL) memprediksi prospek bisnsi menara telekomunikasi makin cerah sejalan dengan penetrasi 5G.
Les mer »