Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir bakal capres lain yang menurutnya 'iri' dengan kedekatan Ganjar Pranowo dan Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir bakal calon presiden lain yang menurutnya"iri" dengan kedekatan Ganjar Pranowo dan Joko Widodo . Bahkan, Hasto pamer kreativitas dengan berpantun untuk melontarkan sindiran itu.
Hasto menyebut Ganjar merupakan sosok pemimpin berprestasi. Ia mengapresiasi pencapaian-pencapaian Gubernur Jawa Tengah tersebut."Pemimpin itu tiada hanya sekadar berjanji. Harus kaya prestasi, tampilkan narasi kemajuan untuk negeri," kata Hasto, Minggu, dikutip"Presiden Jokowi dan Ganjar itu sehati. Kesatupaduan keduanya bikin bakal calon lain iri," lanjutnya, menyelesaikan pantun.
"Jumat minggu depan akan ada partai lain yang akan bergabung memenangkan kita, saudara-saudara sekalian," kata Hasto.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Kode Keras Sekjen PDIP soal Peluang PAN Masuk Koalisi Dukung Capres Ganjar PranowoSekretaris Jenderal PDIP memberikan kode melalui sebuah pantun tentang peluang kerja sama politik antara partainya dengan PAN untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam pemilu.
Les mer »
Disebut Kacang Lupa Kulit, PDIP Sindir Balik NasDem: Parpol Ingkar JanjiSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi sindiran Partai NasDem yang menyebut PDIP sebagai partai kacang lupa kulit.
Les mer »
Hadiri Konsolidasi PDIP DKI Jakarta, Ganjar: Mega Guru Politik Saya, Jokowi Mentor SayaCalon presiden PDIP Ganjar Pranowo menghadiri konsolidasi PDIP DKI Jakarta.
Les mer »
Sekjen PDIP Lempar Pantun, Sindir Pihak Lain yang Klaim Dekat dengan Jokowi - Jawa PosHasto pun turut melempar pantun sindiran terhadap pihak lain yang mengklaim memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Les mer »
Sekjen PDIP Sebut Cawe-cawe Presiden Jokowi demi Menjaga Kemajuan IndonesiaHasto menyatakan Ganjar akan meneruskan program-program yang sedang dikerjakan Jokowi apabila terpilih menjadi presiden 2024.
Les mer »