Masyarakat Melayu Sumut menyampaikan solidaritas atas konflik di Pulau Rempang. Mereka mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat yang menolak direlokasi.
Masyarakat adat dari berbagai komunitas Melayu di Sumatera Utara berunjuk rasa menyampaikan solidaritas atas konflik yang dihadapi masyarakat Melayu di Pulau Rempang, di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Medan, Jumat .
”Kami meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk melindungi hak-hak tanah adat masyarakat Melayu di Pulau Rempang,” ujar Tuanku Raja Metar Bilad Deli Tengku M Fauzi. Fauzi mengatakan, negara melalui pemerintah seharusnya mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak ulayatnya sebagaimana diatur dalam Pasal 18B Undang-Undang Dasar 1945. Di Pulau Rempang, ada 16 Kampung Tua atau masyarakat adat Melayu Tua yang sudah hidup turun-temurun di pulau itu.
”Hal yang paling menyakitkan bagi masyarakat adat adalah diusir dari tanah adatnya. Kami tidak mengerti, bagaimana mungkin satu pulau yang sudah dihuni masyarakat adat secara turun-temurun harus dikosongkan dengan alasan investasi,” tutur Mizwar.Masyarakat adat dari berbagai komunitas Melayu di Sumatera Utara berunjuk rasa menyampaikan solidaritas atas konflik yang dihadapi masyarakat Melayu di Pulau Rempang, di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Medan, Jumat .