Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev buka suara soal persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk memberikan izin bagi Ukraina untuk menerima bom cluster.
"Anda juga bisa mengatakan bahwa ia adalah orang tua yang sakit dengan demensia parah. Atau, mungkin, sebagai kakek yang sekarat, ia telah memutuskan untuk pergi dengan anggun dan begitu juga memprovokasi Armageddon nuklir dan membawa separuh umat manusia bersamanya ke dunia berikutnya."
Ia juga meninjau kembali pertemuan Biden dengan Putin di Jenewa 2021 lalu dalam postingan terbarunya pada hari Sabtu. Dalam postingan itu, ia mengejek"Biden pikun yang mengantuk" karena Biden sempat tidak menyetujui tuntutan Rusia agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO. "Sekarang setelah menghabiskan semua sumber dayanya, ia menjanjikan munisi tandan, serta prospek keanggotaan NATO untuk Kyiv, yang jika itu terjadi, berarti Perang Dunia Ketiga."
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Kenang Pengalaman Pahit, PM Kamboja Minta Ukraina Jangan Pakai Bom TandanHun Sen mengenang pengalaman menyakitkan Kamboja tentang bom tandan AS yang dijatuhkan pada awal 1970-an, dan masih bisa meledak sampai sekarang.
Les mer »
Detik-detik Tank Ukraina Tak Berkutik Dijebak Ranjau dan Artileri RusiaRusia merilis video yang menunjukkan kendaraan tempur Ukraina hancur saat melewati ladang ranjau dan serangan artileri.
Les mer »
Rusia Tekan Turki Kembali Menahan 5 Komandan Azov UkrainaMenlu Rusia dan Turki berbicara melalui telepon pada hari Minggu sehari setelah Ankara membuat marah Moskow dengan memulangkan 5 komandan Azov Ukraina
Les mer »
Zelenskyy Tepis Pernyataan Donald Trump yang Klaim Bisa Akhiri Perang Ukraina-Rusia dalam Sehari - Jawa PosPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah pernyataan kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Les mer »
Rangkuman Hari Ke-501 Serangan Rusia ke Ukraina: Kenangan Pahit Kamboja | Erdogan Bahas SwediaPada hari ke-501 perang Rusia-Ukraina, PM Kamboja Hun Sen mengenang serangan bom tandan pada 1970-an yang masih bisa meledak sampai sekarang.
Les mer »