Ukraina Rebut Desa Kedelapan dari Tangan Rusia dalam Serangan Kedelapan TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menyatakan berhasil mengusir pasukan Rusia dari desa kedelapan dalam serangan balasan selama dua minggu ini di garis depan yang dijaga ketat pada rute paling langsung ke pantai Laut Azov.Seorang pejabat yang ditempatkan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina telah menguasai desa Piatykhatky, di wilayah selatan Zaporizhzhia. Dia kemudian mengatakan Moskow telah mendorong mereka keluar dan pada Senin pagi dia mengatakan Ukraina menyerang lagi.
'Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut desa Novodonetske di wilayah Donetsk timur, salah satu area di mana serangan balasan Kyiv menjadi fokus.Rusia merilis video seorang tentara mengatakan tank buatan Prancis bisa direbut. Kyiv belum mengeluarkan pernyataan terkait video itu.Ukraina mengklaim berhasil melakukan serangan balasan di sepanjang 1.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Pasukan Rusia Vs Ukraina Bertempur Sengit di Tiga Garis Depan, Kyiv Rebut 1 DesaRusia melaporkan pertempuran sengit pada Minggu (18/6/2023) di tiga bagian garis depan di Ukraina.
Les mer »
Setahun Perang, Lebih dari 200.000 Tentara Rusia Dilaporkan TewasDalam perang Rusia vs Ukraina, sebuah laporan menyatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 200.000 personel militer.
Les mer »
Rusia Ungkap Kerugian Besar Ukraina dalam Serangan BalasanUkraina telah kehilangan beberapa ribu tentara sejak meluncurkan serangan balasan yang sangat dinantikan awal bulan ini. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Rabu (14/6/2023). Sindonews Infografis
Les mer »
Rusia Hancurkan 3 Drone Ukraina yang Targetkan Kilang MinyakRusia mengklaim telah menghancurkan tiga drone Ukraina yang berupaya menyerang kilang minyak di wilayah perbatasan.
Les mer »
Rusia: Proposal Damai Ide yang Bagus, tapi Diadang UkrainaMenurut juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, masalah utama adalah proposal-proposal ini selalu diblokir oleh 'rezim Kiev.'
Les mer »