Disebut Picu Kanker, Pakar Ingatkan Risiko Pakai Bedak Tabur di Area Ini

Norge Nyheter Nyheter

Disebut Picu Kanker, Pakar Ingatkan Risiko Pakai Bedak Tabur di Area Ini
Norge Siste Nytt,Norge Overskrifter
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 50 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 51%

Disebut memicu kanker, pakar mengingatkan risiko pemakaian bedak tabur di area ini karena bisa meningkatkan risiko kanker. Di mana saja?

Lebih dari 38 ribu orang mengaku menjadi penyintas kanker imbas penggunaan bedak talk Johnson & Johnson. Mereka melayangkan tuntutan ganti rugi, hingga akhirnya perusahaan menyetujui untuk membayar secara hukum sebesar USD 8,9 miliar.

Ada dugaan kontaminasi asbes dalam produk bedak bayi Johnson & Johnson berdasarkan laporan penyelidikan Reuters 2018. Disebutkan, J&J mengetahui selama beberapa dekade bahwa asbes, karsinogen, ada dalam produk mereka. Catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lain menunjukkan bahwa setidaknya dari tahun 1971 hingga awal 2000-an, bedak mentah dan bubuk jadi J&J terkadang diuji positif mengandung sejumlah kecil asbes.

"Dalam hal ini adalah bedak talk dari Johnson & Johnson yang diduga terkontaminasi dengan asbes," sambung dia.Mengacu pada American Cancer Society, Prof Zubairi menekankan bedak talk memang bisa memicu kanker jika partikel dari produk melewati vagina, rahim, dan saluran tuba hingga sampai ke ovarium.

Di luar kasus tersebut, sebenarnya banyak kondisi yang bisa memicu kanker ovarium. Sederet hal ini juga tak kalah penting untuk diwaspadai, tak boleh dikesampingkan sebagai kemungkinan pemicu lainnya.

Vi har oppsummert denne nyheten slik at du kan lese den raskt. Er du interessert i nyhetene kan du lese hele teksten her. Les mer:

detikcom /  🏆 29. in İD

Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter

Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.

Pakar IDI Soroti Bedak Bayi Johnson & Johnson Picu Kanker, Wanti-wanti IniPakar IDI Soroti Bedak Bayi Johnson & Johnson Picu Kanker, Wanti-wanti IniPakar spesialis penyakit dalam dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyoroti risiko kanker ovarium di balik penggunaan bedak bayi talk Johnson & Johnson. Ada kontaminasi pada produk yang diduga menjadi pemicunya.
Les mer »

Awal Mula Bedak Johnson & Johnson Disebut Picu Kanker gegara Kontaminasi AsbesAwal Mula Bedak Johnson & Johnson Disebut Picu Kanker gegara Kontaminasi AsbesBedak tabur bayi Johnson & Johnson disebut sudah terkontaminasi asbes selama puluhan tahun. Beberapa penggunanya juga dilaporkan mengalami kanker.
Les mer »

Bedak Bayinya Picu Kanker, Johnson & Johnson Siap Bayar Rp133 TriliunBedak Bayinya Picu Kanker, Johnson & Johnson Siap Bayar Rp133 TriliunJohnson & Johnson telah setuju untuk membayar 8,9 miliar dolar AS (Rp133 triliun) untuk menyelesaikan puluhan dari ratusan ribu tuntutan hukum yang menyatakan bahwa produk bedak bayi populer dan produk lainnya yang diproduksi oleh perusahaan itu menyebabkan kanker.
Les mer »

Bayar Klaim Rp133 Triliun, Johnson & Johnson Akui Bedak Bayinya Picu Kanker?Bayar Klaim Rp133 Triliun, Johnson & Johnson Akui Bedak Bayinya Picu Kanker?J&J digugat puluhan ribu konsumen karena produk bedak bayi milik perusahaan disebut menyebabkan kanker.
Les mer »

THR Cair, Prioritaskan Kebutuhan Jangan Lupa Bayar HutangTHR Cair, Prioritaskan Kebutuhan Jangan Lupa Bayar HutangAgar keuangan stabil, pakar-pakar keuangan ternama mengatakan bahwa perencanaan keuangan merupakan hal yang sangat penting.
Les mer »

PB IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Dihentikan, Ini Alasannya |Republika OnlinePB IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Dihentikan, Ini Alasannya |Republika OnlinePembahasan RUU Kesehatan dinilai picu kontraproduktif
Les mer »



Render Time: 2025-04-07 08:17:53