Raksasa properti China Evergrande resmi mengumumkan kebangkrutan, Kamis waktu New York, Amerika Serikat (AS).
Sektor real estat China telah lama dilihat sebagai mesin pertumbuhan vital di ekonomi terbesar kedua di dunia dan menyumbang sebanyak 30% dari PDB negara tersebut. TetapiEvergrande tahun 2021 mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar properti China, merusak pemilik rumah dan sistem keuangan di negara itu.
Evergrande sendiri adalah perusahaan besar dengan lebih dari 1.300 proyek real estat di lebih dari 280 kota. Perusahaan itu juga memiliki beberapa bisnis non-real estate, termasuk bisnis kendaraan listrik, bisnis perawatan kesehatan, dan bisnis taman hiburan. Untuk diketahui, Evergrande sempat disinggung oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini. Meski tidak menyebutkan nama perusahaan secara langsung, Presiden menyampaikan bahwa ada perusahaan China yang memiliki utang Rp 4.400 triliun.
Norge Siste Nytt, Norge Overskrifter
Similar News:Du kan også lese nyheter som ligner på denne som vi har samlet inn fra andre nyhetskilder.
Puan Soroti Utang BUMN, Erick: Utang Kita TurunMenteri BUMN Erick Thohir menjabarkan posisi utang perusahaan pelat merah.
Les mer »
Bebas dari Penjara, Pierre Gruno: Kerja Keras untuk Bayar Utang-utang SayaPierre Gruno resmi bebas dari penjara usai terlibat kasus penganiayaan.
Les mer »
Jokowi Siap Tarik Utang Rp 648 T Tahun DepanJokowi siap menarik utang baru atau pembiayaan utang sebesar Rp 648,1 triliun tahun depan.
Les mer »
Awas, Raksasa Properti China Mau BangkrutChina kembali dihadapkan pada kasus raksasa properti yang gagal bayar.
Les mer »
Pengembang Raksasa China Country Garden Terancam Gagal Bayar!Krisis utang di Country Garden, pengembang properti terbesar China bikin was-was. Bagaimana tidak, tahun lalu perusahaan masih dianggap sehat secara finansial.
Les mer »
Korban Penganiayaan Tewas, Keluarga Minta Ganti Rugi Pengobatan Rp 400 JutaJ diduga menjadi korban salah sasaran penganiayaan yang dilakukan dua organisasi masyarakat (ormas).
Les mer »